Jumat, 06 November 2015

Diabetes Melitus

Diabetes Melitus



Apa itu Diabetes Melitus?

Diabetes Melitus atau yang dikenal di indonesia adalah sebagai penyakit kencing manis yang disebabkan meningkatnya kadar gula dalam darah. Dikarenakan sel beta pankreas mengalami disfungsi alias rusak.

Diabetes Melitus di kalangan masyarakat lebih dikenal adalah diabetes melitus type 2 atau diabetes melitus basah, dimana efek buruk yang dapat ditimbulkan adalah sulitnya penyembuhan pada luka yang tebuka.

Apakah Penyebab Diabetes Melitus Tpe 2?

Diabetes tipe 2 tejadi akibat kombinasi antara gaya hidup dan faktor genetik.Terdapat beberapa hal yang dapat dikendalikan, misalnya diet dan kegemukan, namun terdapat hal-hal lain yang tidak dapat dikendalikan seperti pertambahan usia, jenis kelamin wanita, dan genetik. Kurang tidur juga dikaitkan dengan diabetes tipe 2. Hal ini diduga terjadi melalui efek kurang tidur terhadap metabolisme. Status gizi seorang ibu selama perkembangan janin dalam kehamilan juga dapat berperan melalui suatu mekanisme yang masih merupakan dugaan yaitu perubahan metilasi DNA.

Gaya hidup

Banyak faktor gaya hidup yang diketahui berperan penting dalam menimbulkan penyakit diabetes tipe 2 termasuk: kegemukan (yang ditentukan berdasarkan indeks massa tubuh yang lebih besar dari tiga puluh), kurangnya kegiatan fisik, asupan gizi yang tidak baik, stres, dan urbanisasi. Kelebihan lemak tubuh dikaitkan dengan 30% kasus diabetes pada pasien keturunan China dan Jepang, 60-80% kasus pada pasien keturunan Eropa dan Afrika, dan 100% kasus pada pasien Indian Pima dan Kepulauan Pasifik. Pasien yang tidak gemuk biasanya memiliki rasio pinggang-pinggul yang besar.Faktor diet juga mempengaruhi risiko munculnya penyakit diabetes tipe 2. Konsumsi minuman yang mengandung pemanis gula berlebihan juga berhubungan dengan peningkatan risiko. Tipe lemak dalam diet juga berpengaruh penting, dengan lemak jenuh dan asam lemak trans bisa meningkatkan risiko, sebaliknya tidak jenuh ganda dan lemak tidak jenuh tunggal menurunkan risiko. Konsumsi beras putih yang terlalu banyak juga tampaknya berperan dalam meningkatkan risiko. Kurang olahraga diyakini menyebabkan 7% kasus.

Genetik

Sebagian besar kasus diabetes melibatkan banyak gen yang masing-masing menyumbangkan pengaruh yang kecil terhadap meningkatnya kemungkinan terjadi diabetes tipe 2. Bila salah satu dari pasangan kembar identik menderita diabetes maka peluang seumur hidup saudara kembarnya terkena diabetes adalah lebih dari 90% sedangkan untuk pasangan kembar tidak identik hanya 25-50%.Hingga tahun 2011, lebih dari 36 gen telah diketahui memberikan pengaruh terhadap munculnya risiko diabetes tipe 2. Gabungan semua gen tersebut baru memberikan kontribusi 10% dari seluruh komponen keturunan dari penyakit ini.Sebagai contoh, alel TCF7L2 meningkatkan risiko timbulnya diabetes sebesar 1,5 kali lipat dan merupakan risiko terbesar varian genetik yang sering dijumpai. Sebagian besar gen yang berhubungan dengan diabetes terlibat dalam fungsi sel beta.
Ada banyak kasus diabetes langka yang muncul akibat abnormalitas satu gen saja (yang dikenal dengan bentuk diabetes monogenik atau "jenis diabetes spesifik lainnya"). Antara lain maturity onset diabetes of the young (MODY), sindrom Donohue, dan sindrom Rabson-Mendenhall. MODY berjumlah sekitar 1–5 % dari semua kasus diabetes pada kaum muda.

Efek Buruk Diabetes Melitus Tipe 2


Beberapa efek buruk dari diabetes melitus tipe 2 adalah:
- Penyakit Komplikasi : jantung, gagal ginjal dan stroke
- Luka basah yang sulit mengering dan berujung pada amputasi anggota tubuh
- Impoten atau kehilangan daya seksual bagi pria


Penyakit Diabetes Melitus bisa diobati atau disembuhkan. Dengan mengkonsumsi secara rutin Tahitian Noni Maxidoid selama tiga bulan full, maka gula darah berlebih akan kembali normal dan sel beta pankreas berangsur membaik atau normal kembali.

Tahitian Noni Maxidoid adalah obat diabetes melitus alami yang terbukti ampuh untuk membantu pasien diabetes. Alami terbuat dari tumbuh-tumbuhan terbaik di dunia yang mengandung Iridoid, serta telah melakukan berbagai macam riset dan Human Clinical Trial salah satunya di Indonesia pada tahun 2010.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar